Kasus Hukum Plt Bupati Mimika Turut Disikapi Sinode Kingmi di Tanah Papua

Rabu, 15 Maret 2023 10:00 WITA

Card image

Ketua Sinode KINGMI di Tanah Papua, Pdt. Tilas Mom, M.Th. (Foto.Dok.TM)

Males Baca?

 

JAYAPURA - Kasus hukum yang melibatkan Plt Bupati Mimika Johanes Rettob turut menjadi perhatian Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua.

Ketua Sinode Kingmi di Tanah Papua, Pendeta Tilas Mom, M.Th, khawatir jika proses hukum yang berbelit atas kasus dugaan korupsi Pengadaan Pesawat dan Helikopter yang melibatkan Plt Bupati Mimika Johannes Rettop melemahkan hukum di Indonesia dan terkesan tebang pilih.

"Umat kami diperlakukan sangat diskriminatif dalam penegakan hukum, Eltinus Omaleng, Ricky Ham Pagawak dan Lukas Enembe, saat penangkapan, pemeriksaan, dan penahanan menunjukkan itikad buruk, berbeda dengan perlakuan hukum yang diterapkan kepada Johannes Rettob, yang masih diperlakukan secara baik," kata Pdt. Tilas Mom melalui rilis yang diterima media ini, Rabu (15/3/2023).

Atas hal ini, dirinya meminta Presiden Joko Widodo untuk turut mencermati dinamika hukum yang ada di Papua. Menurutnya, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, terlebih kasus Korupsi.

"Presiden Joko Widodo harus memperhatikan secara seksama penerapan penegakan hukum bagi orang asli Papua. Kita sedang berhadapan dengan berbagai kekuatan-kekuatan yang segera menghancurkan dan melemahkan orang asli Papua. Sikap yang menonjolkan arogansi hukum dengan cara tebang pilih hukum sedang dipraktekkan dalam penegakan hukum masih jauh dari rasa keadilan yang semestinya," ucapnya.

"Kalau situasi ini dibiarkan dikhawatirkan akan berdampak pada menyulutnya  konflik SARA," ungkapnya.

Dikatakan, kasus pengadaan Pesawat dan Helikopter Pemda Mimika Tahun 2015 tersebut, sejatinya selain Korupsi namun juga Nepotisme, yang mana Direktur PT. Asian One Air SH masih memiliki hubungan keluarga dengan tersangka Johannes Retop.

"Wakil bupati Timika Johannes Rettob yang secara terang menggunakan keuangan negara memperkaya keluarga pada jaringan bisnis penerbangan Asian One. Di mana pada bulan Mei 2015 melalui keluarganya Frits Sindu mengakuisisi PT Asian one air senilai Rp1. 601. 096.000. Dan Direktur Asian One Air SH adalah kakak iparnya," kata Pendeta Tilas.

{bbseparator}

Hal berbeda yang dialami Bupati non aktif Eltinus Omaleng dalam proyek pembangunan gereja King Mei di Mile 32. Menurutnya malah Eltinus melakukan mekanisme proyek secara benar.

"Bupati Eltinus Omaleng melakukan melalui mekanisme yang benar sesuai ketentuan Perundangan, dimana melalui proses pelelangan yang melibatkan para kontraktor. Namun kemudian tanpa prosedur hukum yang benar, Ia lalu ditangkap demi kepentingan negara yang menguntungkan para petarung kekuasaan sementara kami orang asli Papua dikorbankan di tanah dan negeri kami sendiri," katanya.

"Sehingga kami meminta hukum harus ditegakkan, jangan tebang pilih. Jangan menampilkan arogansi hukum," pungkasnya.

Editor: Ady


Komentar

Berita Lainnya