Satpolair Polres Teluk Bintuni Kerap Temukan Nelayan Tak Lengkapi Pelampung saat Melaut 

Senin, 20 Februari 2023 21:48 WITA

Card image

Iptu Lukas Rosihol Limbong, SH. MH., Kepala Satpolair Polres Teluk Bintuni, saat diwawancarai, Senin (20/2/2023). (Foto: Haiser/mcw)

Males Baca?

 

BINTUNI - Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Teluk Bintuni kian intens melakukan sosialisasi kepada para nelayan lokal terkait keselamatan dalam melaksanakan aktivitas di laut. 

Salah satu yang selalu ditekankan adalah pentingnya melengkapi kapal dengan pelampung, sebagai peralatan pendukung keselamatan di laut.

Kepala Satpolair Polres Teluk Bintuni Iptu Lukas Rosihol saat ditemui di kantornya mengatakan, selama patroli, pihaknya sering menemukan nelayan yang tidak melengkapi kapalnya dengan pelampung saat melaut. 

"Ini sangat berbahaya. Makanya selalu kami tekankan, kalau tidak bisa melengkapi pelampung standar keselamatan melaut, setidaknya ada jerigen kosong kapasitas 30 liter di kapal mereka,” ucap Rosihol, Senin (20/2/2023).

Ia menerangkan, pelampung menjadi syarat wajib yang harus dipenuhi nelayaan saat melaut, mengingat karakteristik perairan laut di Teluk Bintuni sangat berbeda dengan perairan di tempat lain. 

Hal ini dikarenakan alur ombaknya tidak beraturan karena bertemunya arus air dari berbagai arah.
 
“Kondisi ini yang sangat berbahaya, karena potensi kapal nelayan terbalik sangat besar. Apalagi jika ditambah kondisi angin seperti saat ini,” ucapnya.

Rosihol mengatakan, sebelumnya terjadi peristiwa kecelakaan kapal nelayan di laut pada 14 Februari 2023. Kapal nelayan udang bernama “Anak Sayang” diketahui tenggelam di perairan Pulau Asap. 

Beruntung, tiga orang nelayan bernama Parmin (55), Erwin (40) dan Doni (30) asal Kampung Sidomakmur, Distrik Aroba berhasil diselamatkan petugas Satpolair yang ia pimpin.


Halaman :

Komentar

Berita Lainnya