Ketua Umum JMSI Terima Penghargaan Press Card Number One di HPN 2024

Rabu, 21 Februari 2024 10:55 WITA

Card image

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa

Males Baca?

JAKARTA - Pada puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 yang diselenggarakan di kawasan Ancol, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024), Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa menerima penghargaan bergengsi Press Card Number One (PCNO) atau Kartu Pers Nomor Satu.

Dalam SK nomor 021-SK/PWI-P/HPN/I/2024 tanggal 9 Februari 2024 yang ditandatangani Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Penanggungjawab HPN 2024 Hendry Ch. Bangun dan Ketua Panitia HPN 2024 Marthen Selamet Susanto dijelaskan PCNO merupakan bentuk pengakuan kepada orang-orang pers yang telah menunjukkan kinerja profesional, berdedikasi, pengorbanan, kepada dunia pers, kemerdekaan pers, dalam tahun-tahun pengabdiannya.

Kiprah Teguh Santosa yang profesional, penuh pengorbanan, dan konsisten dalam memperjuangkan kemerdekaan pers menjadikannya teladan bagi insan pers, khususnya generasi muda.

"Pemberian PCNO ini merupakan simbol upaya masyarakat pers untuk memperhatikan orang-orang yang patut menjadi teladan dengan prestasi yang mereka capai, dan dengan harapan agar dapat menjadi aspirasi bagi insan pers khususnya muda, sekaligus meneruskan jejak emas mereka," kata Hendry Ch. Bangun.

Teguh Santosa, pendiri Kantor Berita Politik RMOL, memiliki rekam jejak yang gemilang di dunia pers. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat (2013-2018), Anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat (2018-2020), dan Wakil Presiden Confederation of ASEAN Journalists (CAJ) pada tahun 2018.

Kiprahnya tak hanya terbatas di tanah air, Teguh juga aktif di dunia internasional. Ia diundang sebagai pembicara di berbagai forum internasional di Korea Selatan, Korea Utara, Maroko, Kuba, dan Venezuela.

Teguh menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu internasional, seperti masalah Sahara Barat di PBB New York. Ia telah tiga kali tampil di forum tersebut, dan aktif sebagai observer pemilu di Federasi Mikronesia (2009), Maroko (2011), dan Venezuela (2018 dan 2022).

Pendidikannya yang mumpuni, dengan gelar S-1 dari Universitas Padjadjaran Bandung, S-2 dari University of Hawaii at Manoa (UHM), Amerika Serikat, dan pendidikan doktoral di Jurusan Hubungan Internasional Unpad, menjadi modal kuatnya dalam berkarya.

Tak hanya aktif di dunia jurnalistik, Teguh juga produktif menulis buku, seperti "Komisi I" (2009), "Di Tepi Amu Darya" (2018), "Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik" (2018), dan "Buldozer dari Palestina" (2022).

Penghargaan PCNO bagi Teguh Santosa merupakan bukti nyata pengabdiannya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan kebenaran dan kemerdekaan pers. Sosoknya menjadi inspirasi bagi generasi penerus jurnalis untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Editor: Lan


Komentar

Berita Lainnya